SISTEM RANGKA PADA IKAN
Burhanuddin (2008) mengatakan bahwa
ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya mempunyai tulang belakang,
insang dan sirip, dan terutama ikan bergantung atas air dimana sebagai tempat
tinggal mereka. Ikan memilki kemampuan di dalam air untuk bergerak menggunakan
siripnya untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung dengan
arus yang disebabkan oleh arah angin.
Rangka adalah struktur yang menyokong
tegaknya tubuh, kombinasi antara system rangka dan system urat daging
memberikan bentuk pada tubuh.Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung
garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium dan sebagainya.Pada
tulang bertulang sejati, tulang yang keadaannya keras sebenarnya berasal dari
tulang rawan Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain: Melindungi bagian
tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, Penunjang
tubuh,Sebagai alat penggerak pasif Dapat berfungsi sebagai alat penyalur sperma
(Ridho, dkk. 2012)
Sistem rangka (tulang) adalah tempat
melekatnya otot, perlindungan organ-organ dalam, dan penegak tubuh. Adapun
fungsi system rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/menyokong
organ-organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah
merah, system rangka pada ikan terdiri dari : tulang rawan, jaringan pengikat,
sisik (squama), komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan
penyokong sel pada system saraf.
Sistem rangka
pada ikan, berdasarkan lokasinya dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1.
Endoskeleton merupakan sistem rangka di dalam tubuh ikan
terdiri atas :
·
Notochord
·
Membranous skeleton
·
Tulang-tulang penyusun sumbu tubuh (
axialis )
·
Tulang-tulang penyusun anggota gerak
(appendicularis )
2.
Eksoskeleton merupakan sistem rangka yang berada di luar
tubuh ikan, seperti :
·
Sirip ( fin)
·
Sisik ( scale )
Notochord merupakan struktur yang ditemukan sejak
embrional yang akan mengalami diferensasi dan espesialisasi membentuk tulang belakang
(ossa vertebrae). Umumnya, notochord merupakan sisa embrional namun pada
beberapa spesies notochord mengalami perkembangan sempurna membentuk lapisan
pembungkus sumsum tulang, disebut perchordial sheet.
Membranous skeleton merupakan jaringan ikat penghubung
kulit dengan struktur- struktur tubuh yang bersifat muskulatur dan tulang. Pada
bidang median tubuh, membentuk “septum skeletegenous” atau disebut juga sebagai
“septum axialis”. Umumnya, struktur ini berfungsi sebagai pembungkus.
Berdasarkan letaknya,
struktur rangka yang termasuk membranous skeleton adalah :
·
Perineural sheet, ditemukan pada otak
dan sumsum tulang
·
Perineum, pembungkus syaraf
·
Perichondrium, pembungkus tulang rawan
·
Periosteum, pembungkus tulang keras
·
Perimysium, pembugkus otot
·
Peritoneum, pembungkus organ-organ
rongga tubuh (organ viscercal)
·
Pericardium, pembugkus otot jantung
·
Tendon dan ligamentum, penghubung
antar otot maupun antara otot dengan tulang
·
Mesenterium, penyangga organ-organ
pada rongga tubuh (organ viscrcal)
Axialis merupakan sekelompok tulang penyusun sumbu tubuh. Tulang
axialis berdasarkan letaknya dikelompokkan menjadi :
·
Ossa eraniales (kepala/tengkorak)
·
Ossa vertebrales (=columna vertebralis
atau tulang belakang)
·
Ossa costales (tulang rusuk)
·
Intermuscularis bones (=duri)
1)
Tengkorak
Pada dasarnya perkembangan embrionik tengkorak ikan berasal dari 3
sumber, yaitu :
a.
Chondrocranium (neorocranium) : pembungkus otak yg pada mulanya
berasal dari tulang rawan diganti menjadi tulang sejati
b.
Dermocranium : tulang tengkorak yang asalnya di buat dari sisik
yang berfusi dalam dermis. Kemudian bersatu dengan chondrocranium sebagai bahan
dari tengkorak
c.
Splanchnocranium : tulang tengkorak yg berasal dr rangka visceral
dan kebanyakan kelak menjadi tulang pipih pada tengkorak.
Tengkorak Ikan Elasmobranchii
Pada ikan elasmobranchi mempunyai tengkorak yang dibentuk dari
rangka rawan hingga batas bagian-bagiannyatidak nyata. Sebaliknya , ikan
teleostei mempunyai rangka yang sudah terossifikasi dengan baik hingga batas
bagian-bagiannya muudah terlihat.
Ikan elasmobranchii, tulang tengkorak terdiri dari chondrocranium
yang terdiri dari neurocranium sebagai pelindung otak dan dua pasang kasul
sensory (telinga dan mata), dan branchicranium atau lengkung visceral yang
dasarnya berjumlah delapan berikut drivat-drivatnya, yaitu : rahang atas
(pterygoquadrate) dan rang bawah (rawan Mackel atau mandibular) yang
masing-masing merupakan modifikasi lengkung visceral ke-dua; tulang hyoid, yang
diduga merupakan modifikasi lengkung visceral ke-tiga, terletak di sebelah
belakang rahang bawah; lengkung visceral IV sampai VIII yang menjadi lengkung
insang I s/d V. Lengkung visceral I telah hilang dan berubah menjadi rawan
labial.
Tengkorak Ikan Teleostei
Pada ikan teleostei, setelah kulit dan otot yang melekat dibuka maka akan
terlihat neurocranium dan branchiocranium, yang terdiri dari:
a. Tulang supra-occipital, terletak kira-kira sebelah atas foramen
magnum atau lubang syaraf medula oblongata yang berhubungan dengan vertebra.
b. Tulang parietal, merupakan atap tengkorak yang paling posterior
terletak di anterior tulang supra-occipital.
c. Tulang frontal, di anterior tulang parietal di atas mata sampai
bagian atas anterior mata.
d. Pre-frontal, tulang kecil di anterior tulang frontal.
e. Tulang nasal, terletak di anterior tulang frontal di antara kedua
lubang hidung (nares).
f. Tulang rahang atas, terdiri dari tulag-tulang pre-maxilla (bibir
atas) di aterior tulang nasal; maxilla, terletak di sebelah belakang
pre-maxilla.
g. Tulang rahang bawah, terdiri dari tlang-tulang dentary atau tulang
rahang bawah bagian anterior; articular, di sebelah posterior tulang dentary;
dan angular, tulang kecil di bawah tulang articular.
h. Tulang qudrate, posterio-dorsal tulang articular, berpasangan.
i. Tulang pteygoid, bagian tulang pipi, terletak di antara tulang
Qudrate dan maxilla, di bawah mata.
j. Tulang metapterygoid, di posterior
tulang pterygoid dan di anterior tulang quadrate.
k. Lachrymal, besar, terletak anterior-ventral rongga mata di antara
tulang maxilla dan tulang nasai.
l. Circum orbital, merupakan tulang
rongga mata sebelah ventral.
m. Tulang pro-otic, tulang kapsul
telinga terletak di posterior circum orbital.
n. Tulang hyomandibular, besa, terletak di atas tulang metapterygoid.
o. Tulang sphenotic, bagian kapsul telinga di atas hyomandibular di
bawah tulang frontal, kecil.
p. Tulang epiotic, bgian kapsul telinga di posterior-dorsal
sphenotic, kecil.
q. Tulang pterotic, bagian kapsul telinga di bawah epiotic di atas
operculum.
r. Tulang symplectic, tulang kecil di ujung bawahhyomandibular.
s. Tulang-tulang tutup insang, terdiri dari: pre-operculum atau tutup
insang anterior, di posterior tulang hyomandibular; operculum, besar dan pipih
di posterior pre-operculum; sub-operculum; terletak di posterior operculum,
lebih kecil dan interior-operculum terletak di bawah operculum dan
pre-operculum.
Rangka
Appendicular, yang
termasuk dalam rangka appendicular pada ikan adalah tulang penyokong sirip
berikut pelekatnya. Rangka appendicular sirip dorsal dan sirip anal ikan-ikan
teleostei adalah tulang pterygyophore, yang terdiri dari pterygyphore proximal
(axonost), terdapat diantara duri neural atau hemal; pterygyophore intermediate
di sebelah luarnya; dan pterygyophore distal (baseost), terletak di paling luar
yang berhubungan dengan jari-jari sirip.
Pada ikan Elasmobranchii, sirip dorsal dan sirip anal ditunjang
oleh rangka rawan, yang terdiri dari rawan basalia, yang berdekatan dengan
vertebra dan rawan radial di dekat jari sirip. Rangka appendicular sirip
pectoral ikan elasmobranchii berupa rawan coraco-scapular yang kuat berbentuk
huruf U, terdiri dari sepasang coracoid pada bagian ventral tempat melekat
sirip pada ujungnya, scapular di bagian atas coracoid dan suprascapular pada
bagian paling ujung. Pada ikan teleostei, rangka appendicular sirip pectoral
terdiri dari rangka rawan, yaitu sepasang coracoid; scapular; dan radialia, yng
berhubungan langsung dengan jari-jari sirip, dan dari rangka dermal yaitu
cleitrum; supra-cleitrum di atasnya; dan post-cleitrum di bagian posterior
Sirip ventral ikan elasmobranchii ditunjang oleh tulang rawan pelvic;
tulang basipterigium terdapat dibawahnya, tempat menempel sirip ventral; dan
raawan bsal (axial) yang merupakan lanjutan dari basipterigium. Pada ikan
elasmobranchii jantan dewasa, rawan basal (axial) tersebut dilengkapi dengn
alat bantu kopulasi yang disebut Clasper. Pada ikan teleostei, sirip
ventralmenempel pada tulang-tulang basipterygium, yang bagian anteriornya
berhubungan dengan tulang cleithrum dari sirip pecyoral.
Secara tidak langsung, bentuk
rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan
merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam
adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi
penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.
Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari:
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf
Yang termasuk ke dalam sistem rangka
antara lain tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, jaringan pengikat
(connective tissue), sisik-sisik, komponenkomponen gigi, jari-jari sirip, dan
penyokong sel pada sistem saraf. Rangka merupakan struktur yang berfungsi
sebagai penyokong tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas : Rangka luar
(exoskeleton), berupa sisik (squama) dan Rangka dalam (endoskeleton), berupa
tulang-tulang yang menyusun rangkatubuh ikan. Tulang banyak mengandung garam
kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati
(Osteichthyes), tulang yang keras sebenarnya berasal dari tulang rawan. Proses
pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati disebut osifikasi (Suryanti,
2011)
Tulang rawan pada banyak vertebrata,
kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan embrional.Hal ini
dimungkinkan karena dapat memberikan sifat ringan dan kelenturan yang
diperlukan oleh dinamika pertumbuhan. Sebagian besar rangka osteichtyes pada
mulanya dibentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi
tulang sejati dalam bentukbentuk yang khusus melalui proses osifikasi
(Burhanuddin, 2008).
Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadrato jugal.Premaxilla dan maxilla pada beberapa ikan buas dilengkapi dengan gigi-gigi tajam. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer, endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masing-masing terdiri dari satu pasang) dan sebuah parasphenoid. Tulang dermal pada rahang bawah ialah dentary yang dilengkapi gigi-gigi, splenial, angular dan articular.
Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadrato jugal.Premaxilla dan maxilla pada beberapa ikan buas dilengkapi dengan gigi-gigi tajam. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer, endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masing-masing terdiri dari satu pasang) dan sebuah parasphenoid. Tulang dermal pada rahang bawah ialah dentary yang dilengkapi gigi-gigi, splenial, angular dan articular.
Daftar Pustaka :
Ø
Burhanuddin, A.I. 2008.
Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika Dan Pemahaman System Organ
IkanYang Berbasis Scl Pada Matakuliah Ikhtiologi.[Diakses Melalui http://repository.unhas.com].
Ø
Ridho, M.R., Eppendi, P.S.,
Nurliyana., Rita, Y dan Rida, H. 2012. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. [Diakses
Melalui http://repository.unsri.com].
Nama : Amanda Tesya Salsabilla
NIM : 141811133048
Kelompok : 3
Kelas : A
