Sabtu, 20 Oktober 2018



SISTEM RANGKA PADA IKAN



Hasil gambar untuk sistem rangka ikan


Burhanuddin (2008) mengatakan bahwa ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya mempunyai tulang belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan bergantung atas air dimana sebagai tempat tinggal mereka. Ikan memilki kemampuan di dalam air untuk bergerak menggunakan siripnya untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung dengan arus yang disebabkan oleh arah angin.
Rangka adalah struktur yang menyokong tegaknya tubuh, kombinasi antara system rangka dan system urat daging memberikan bentuk pada tubuh.Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium dan sebagainya.Pada tulang bertulang sejati, tulang yang keadaannya keras sebenarnya berasal dari tulang rawan Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain: Melindungi bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, Penunjang tubuh,Sebagai alat penggerak pasif Dapat berfungsi sebagai alat penyalur sperma (Ridho, dkk. 2012)
Sistem rangka (tulang) adalah tempat melekatnya otot, perlindungan organ-organ dalam, dan penegak tubuh. Adapun fungsi system rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah, system rangka pada ikan terdiri dari : tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong  sel pada system saraf.
                Sistem rangka pada ikan, berdasarkan lokasinya dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1.       Endoskeleton  merupakan sistem rangka di dalam tubuh ikan terdiri atas :
·         Notochord
·         Membranous skeleton
·         Tulang-tulang penyusun sumbu tubuh ( axialis )
·         Tulang-tulang penyusun anggota gerak (appendicularis )

2.       Eksoskeleton  merupakan sistem rangka yang berada di luar tubuh ikan, seperti :
·         Sirip ( fin)
·         Sisik ( scale )
Notochord  merupakan struktur yang ditemukan sejak embrional yang akan mengalami diferensasi dan espesialisasi membentuk tulang belakang (ossa vertebrae). Umumnya, notochord merupakan sisa embrional namun pada beberapa spesies notochord mengalami perkembangan sempurna membentuk lapisan pembungkus sumsum tulang, disebut perchordial sheet.
Membranous skeleton merupakan jaringan ikat penghubung kulit dengan struktur- struktur tubuh yang bersifat muskulatur dan tulang. Pada bidang median tubuh, membentuk “septum skeletegenous” atau disebut juga sebagai “septum axialis”. Umumnya, struktur ini berfungsi sebagai pembungkus.
                Berdasarkan letaknya, struktur rangka yang termasuk membranous skeleton adalah :
·         Perineural sheet, ditemukan pada otak dan sumsum tulang
·         Perineum, pembungkus syaraf
·         Perichondrium, pembungkus tulang rawan
·         Periosteum, pembungkus tulang keras
·         Perimysium, pembugkus otot
·         Peritoneum, pembungkus organ-organ rongga tubuh (organ viscercal)
·         Pericardium, pembugkus otot jantung
·         Tendon dan ligamentum, penghubung antar otot maupun antara otot dengan tulang
·         Mesenterium, penyangga organ-organ pada rongga tubuh (organ viscrcal)
Axialis merupakan  sekelompok tulang penyusun sumbu tubuh. Tulang axialis berdasarkan letaknya dikelompokkan menjadi :
·         Ossa eraniales (kepala/tengkorak)
·         Ossa vertebrales (=columna vertebralis atau tulang belakang)
·         Ossa costales (tulang rusuk)
·         Intermuscularis bones (=duri)
1)       Tengkorak
Pada dasarnya perkembangan embrionik tengkorak ikan berasal dari 3 sumber, yaitu :
a.        Chondrocranium (neorocranium) : pembungkus otak yg pada mulanya berasal dari tulang rawan diganti menjadi tulang sejati
b.        Dermocranium : tulang tengkorak yang asalnya di buat dari sisik yang berfusi dalam dermis. Kemudian bersatu dengan chondrocranium sebagai bahan dari tengkorak
c.        Splanchnocranium : tulang tengkorak yg berasal dr rangka visceral dan kebanyakan kelak menjadi tulang pipih pada tengkorak.


                Tengkorak Ikan Elasmobranchii
Pada ikan elasmobranchi mempunyai tengkorak yang dibentuk dari rangka rawan hingga batas bagian-bagiannyatidak nyata. Sebaliknya , ikan teleostei mempunyai rangka yang sudah terossifikasi dengan baik hingga batas bagian-bagiannya muudah terlihat.
Ikan elasmobranchii, tulang tengkorak terdiri dari chondrocranium yang terdiri dari neurocranium sebagai pelindung otak dan dua pasang kasul sensory (telinga dan mata), dan branchicranium atau lengkung visceral yang dasarnya berjumlah delapan berikut drivat-drivatnya, yaitu : rahang atas (pterygoquadrate) dan rang bawah (rawan Mackel atau mandibular) yang masing-masing merupakan modifikasi lengkung visceral ke-dua; tulang hyoid, yang diduga merupakan modifikasi lengkung visceral ke-tiga, terletak di sebelah belakang rahang bawah; lengkung visceral IV sampai VIII yang menjadi lengkung insang I s/d V. Lengkung visceral I telah hilang dan berubah menjadi rawan labial.
Tengkorak Ikan Teleostei
                Pada ikan teleostei, setelah kulit dan otot yang melekat dibuka maka akan terlihat neurocranium dan branchiocranium, yang terdiri dari:
a.  Tulang supra-occipital, terletak kira-kira sebelah atas foramen magnum atau lubang syaraf medula oblongata yang berhubungan dengan vertebra.
b.  Tulang parietal, merupakan atap tengkorak yang paling posterior terletak di anterior tulang supra-occipital.
c.     Tulang frontal, di anterior tulang parietal di atas mata sampai bagian atas anterior mata.
d.     Pre-frontal, tulang kecil di anterior tulang frontal.
e.    Tulang nasal, terletak di anterior tulang frontal di antara kedua lubang hidung (nares).
f.  Tulang rahang atas, terdiri dari tulag-tulang pre-maxilla (bibir atas) di aterior tulang nasal; maxilla, terletak di sebelah belakang pre-maxilla.
g.    Tulang rahang bawah, terdiri dari tlang-tulang dentary atau tulang rahang bawah bagian anterior; articular, di sebelah posterior tulang dentary; dan angular, tulang kecil di bawah tulang articular.
h.     Tulang qudrate, posterio-dorsal tulang articular, berpasangan.
i.    Tulang pteygoid, bagian tulang pipi, terletak di antara tulang Qudrate dan maxilla, di bawah mata.
j.      Tulang metapterygoid, di posterior tulang pterygoid dan di anterior tulang quadrate.
k.   Lachrymal, besar, terletak anterior-ventral rongga mata di antara tulang maxilla dan tulang nasai.
l.       Circum orbital, merupakan tulang rongga mata sebelah ventral.
m.     Tulang pro-otic, tulang kapsul telinga terletak di posterior circum orbital.
n.       Tulang hyomandibular, besa, terletak di atas tulang metapterygoid.
o.     Tulang sphenotic, bagian kapsul telinga di atas hyomandibular di bawah tulang frontal, kecil.
p.       Tulang epiotic, bgian kapsul telinga di posterior-dorsal sphenotic, kecil.
q.       Tulang pterotic, bagian kapsul telinga di bawah epiotic di atas operculum.
r.        Tulang symplectic, tulang kecil di ujung bawahhyomandibular.
s.    Tulang-tulang tutup insang, terdiri dari: pre-operculum atau tutup insang anterior, di posterior tulang hyomandibular; operculum, besar dan pipih di posterior pre-operculum; sub-operculum; terletak di posterior operculum, lebih kecil dan interior-operculum terletak di bawah operculum dan pre-operculum.

Rangka Appendicular, yang termasuk dalam rangka appendicular pada ikan adalah tulang penyokong sirip berikut pelekatnya. Rangka appendicular sirip dorsal dan sirip anal ikan-ikan teleostei adalah tulang pterygyophore, yang terdiri dari pterygyphore proximal (axonost), terdapat diantara duri neural atau hemal; pterygyophore intermediate di sebelah luarnya; dan pterygyophore distal (baseost), terletak di paling luar yang berhubungan dengan jari-jari sirip.
Pada ikan Elasmobranchii, sirip dorsal dan sirip anal ditunjang oleh rangka rawan, yang terdiri dari rawan basalia, yang berdekatan dengan vertebra dan rawan radial di dekat jari sirip. Rangka appendicular sirip pectoral ikan elasmobranchii berupa rawan coraco-scapular yang kuat berbentuk huruf U, terdiri dari sepasang coracoid pada bagian ventral tempat melekat sirip pada ujungnya, scapular di bagian atas coracoid dan suprascapular pada bagian paling ujung. Pada ikan teleostei, rangka appendicular sirip pectoral terdiri dari rangka rawan, yaitu sepasang coracoid; scapular; dan radialia, yng berhubungan langsung dengan jari-jari sirip, dan dari rangka dermal yaitu cleitrum; supra-cleitrum di atasnya; dan post-cleitrum di bagian posterior
Sirip ventral ikan elasmobranchii ditunjang oleh tulang rawan pelvic; tulang basipterigium terdapat dibawahnya, tempat menempel sirip ventral; dan raawan bsal (axial) yang merupakan lanjutan dari basipterigium. Pada ikan elasmobranchii jantan dewasa, rawan basal (axial) tersebut dilengkapi dengn alat bantu kopulasi yang disebut Clasper. Pada ikan teleostei, sirip ventralmenempel pada tulang-tulang basipterygium, yang bagian anteriornya berhubungan dengan tulang cleithrum dari sirip pecyoral.

 Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.
Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari:
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf
Yang termasuk ke dalam sistem rangka antara lain tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, jaringan pengikat (connective tissue), sisik-sisik, komponenkomponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada sistem saraf. Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas : Rangka luar (exoskeleton), berupa sisik (squama) dan Rangka dalam (endoskeleton), berupa tulang-tulang yang menyusun rangkatubuh ikan. Tulang banyak mengandung garam kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes), tulang yang keras sebenarnya berasal dari tulang rawan. Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati disebut osifikasi (Suryanti, 2011)
Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan embrional.Hal ini dimungkinkan karena dapat memberikan sifat ringan dan kelenturan yang diperlukan oleh dinamika pertumbuhan. Sebagian besar rangka osteichtyes pada mulanya dibentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentukbentuk yang khusus melalui proses osifikasi (Burhanuddin, 2008).

                Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadrato jugal.Premaxilla dan maxilla pada beberapa ikan buas dilengkapi dengan gigi-gigi tajam. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer, endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masing-masing terdiri dari satu pasang) dan sebuah parasphenoid. Tulang dermal pada rahang bawah ialah dentary yang dilengkapi gigi-gigi, splenial, angular dan articular.






Daftar Pustaka :
Ø  Burhanuddin, A.I. 2008. Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika Dan Pemahaman System Organ IkanYang Berbasis Scl Pada Matakuliah Ikhtiologi.[Diakses Melalui http://repository.unhas.com].
Ø  Ridho, M.R., Eppendi, P.S., Nurliyana., Rita, Y dan Rida, H. 2012. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. [Diakses Melalui http://repository.unsri.com].


Nama         : Amanda Tesya Salsabilla
NIM           : 141811133048
Kelompok  : 3
Kelas          : A